NUSANTARA – Pembangunan infrastruktur konektivitas sektor perhubungan udara Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN) tuntas 100 persen.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Lukman F Laisa mengungkapkan hal ini, Rabu (9/4/2025).
Menurutnya, bandara yang diproyeksikan menjadi pintu gerbang utama bagi mobilitas pemerintah di ibu kota baru itu, kini dalam kondisi siap operasional.
Saat ini hanya tersisa pekerjaan perawatan kecil atau perbaikan-perbaikan yang masuk dalam defect list.
Hal ini menandakan bahwa konstruksi utama bandara telah selesai secara keseluruhan dan siap untuk menjalankan fungsinya.
“Bandara VVIP ini sudah ready fungsinya membantu mobilisasi pemerintah,” ujar Lukman.
Lebih lanjut, Lukman menjelaskan, fokus awal pengoperasian bandara ini adalah untuk mendukung kelancaran mobilisasi para pejabat negara dan tamu-tamu VVIP terkait dengan proses kepindahan dan kegiatan pemerintahan di IKN.
Meskipun demikian, potensi pengembangan fungsi bandara pada masa depan tentu akan terus dievaluasi seiring dengan perkembangan ibu kota baru.
“Jadi, sampai saat ini status bandara masih VVIP, seraya menunggu kepindahan pemerintahan secara poltis ke IKN,” imbuh Lukman.
Dengan rampungnya pembangunan Bandara VVIP IKN ini, diharapkan akan semakin mempermudah aksesibilitas menuju dan dari ibu kota baru.
Keberadaan infrastruktur transportasi udara yang memadai ini menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung kelancaran proses pemindahan pusat pemerintahan dan aktivitas kenegaraan di IKN.
Penyelesaian Bandara VVIP ini juga menjadi sinyal positif bagi percepatan pembangunan IKN secara keseluruhan.
Kesiapan infrastruktur utama seperti bandara akan semakin menarik minat investor dan memperkuat keyakinan akan terwujudnya visi IKN sebagai pusat pemerintahan yang modern dan efisien.
Untuk diketahui Bandara VVIP IKN dibangun di atas lahan seluas 621 hektar dengan panjang landasan pacu atau runway 3.000 meter x 45 meter.
Dengan panjang dan luas runway tersebut, bandara ini dapat melayani pesawat berbadan lebar Boeing 777-200 ER dan Airbus 380.
Bandara ini juga dilengkapi dengan terminal VVIP dan VIP seluas 7.350 meter persegi.
Selain itu, terdapat taxiway A (180 x 30) m dan B (180 x 30) m serta Apron 102.150 meter persegi.
Pembangunan bandara dilakukan dalam waktu dua tahun dengan kontrak jamak atau multi years contract (MYC) pada 2023-2024.
Pembangunan fasilitas sisi darat dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan, sedangkan pembangunan fasilitas sisi udara dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Pembangunannya dilakukan sesuai dengan konsep besar IKN, yaitu berorientasi pada alam dan ramah lingkungan.
Konsep desain bandara memadukan unsur kearifan lokal dengan unsur modern, melibatkan sejumlah arsitek profesional dalam perancangannya.