BALIKPAPAN – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Balikpapan menggelar aksi solidaritas untuk mengenang Affan Kurniawan, rekan sesama driver yang tewas dalam insiden tertabrak kendaraan taktis Brimob di Jakarta. Aksi digelar Selasa (2/9/2025) malam di kawasan Simpang Plaza Balikpapan.
Para pengemudi yang tergabung dalam komunitas Driver Online Balikpapan Bersatu menyalakan lilin dan melantunkan doa bersama sejak pukul 19.00 hingga 21.00 WITA. Aksi damai tersebut menjadi simbol duka sekaligus penghormatan terakhir bagi almarhum Affan.
Koordinator aksi, Haris, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berupa doa bersama, tetapi juga penggalangan dana untuk keluarga korban. “Hingga pukul 19.30, terkumpul lebih dari Rp28 juta. Dana ini akan kami serahkan langsung kepada keluarga Affan di Jakarta,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa komunitas ojol Balikpapan memilih mengekspresikan rasa simpati melalui kegiatan damai tanpa tindakan yang berpotensi menimbulkan kericuhan. “Kami ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pemerintah dan kepolisian. Semoga dengan cara ini, aspirasi kami lebih didengar,” tambah Haris.
Haris juga menekankan bahwa penanganan kasus sepenuhnya dipercayakan kepada aparat penegak hukum. Ia berharap kematian Affan dapat diusut tuntas agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Kami hanya bisa membantu keluarga yang ditinggalkan. Semoga tidak ada lagi Affan berikutnya,” katanya dengan tegas.
Affan Kurniawan (21) meninggal dunia pada 28 Agustus 2025 saat mengikuti aksi di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat. Ia dilaporkan tertabrak dan terlindas kendaraan taktis Rimueng milik Brimob Polda Metro Jaya. Insiden tersebut memicu gelombang simpati sekaligus protes dari berbagai kalangan masyarakat di sejumlah kota.
Kasus ini kini ditangani Divisi Propam Mabes Polri. Tujuh personel Brimob yang berada di dalam kendaraan saat kejadian telah diperiksa. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendesak agar investigasi dilakukan secara transparan serta memastikan aparat yang terbukti bersalah mendapat sanksi hukum.
Presiden Prabowo Subianto sendiri menyampaikan duka mendalam dan berjanji menuntaskan kasus ini. Ia juga mengunjungi keluarga korban dan memberikan bantuan, termasuk rumah layak huni. Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat.