PANGANDARAN– Aksi heroik Bripka Anditya, anggota Polsek Pagerageung, berakhir tragis. Ia gugur setelah berhasil menyelamatkan seorang wisatawan yang hampir tenggelam di Pantai Pangandaran, Selasa (8/1).
Sevina Azzahra (14), wisatawan yang diselamatkan, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada almarhum. “Kalau bukan karena beliau, saya mungkin tidak bisa selamat. Terima kasih, Pak Polisi,” ujarnya saat ditemui di rumah sakit.
Insiden bermula ketika Bripka Anditya tengah berlibur bersama keluarga dan rekannya, Bripka Wahyu, di sekitar Pos 4 Pantai Barat Pangandaran. Saat sedang berenang, mereka melihat Sevina terseret arus ombak besar dan berteriak meminta tolong. Tanpa ragu, keduanya bersama seorang warga bernama Supri langsung melompat untuk memberikan pertolongan.
Namun, usaha penyelamatan itu tidak mudah. Kuatnya arus dan besarnya ombak membuat mereka bertiga ikut terseret hingga sekitar 40 meter dari bibir pantai. Bripka Wahyu berhasil mencapai tepi menggunakan boogie board, sementara Supri selamat setelah meraih perahu pesiar yang melintas.
Setelah pencarian selama lima menit, Bripka Anditya dan Sevina ditemukan oleh perahu nelayan dan segera dievakuasi ke pantai. Sayangnya, nyawa Bripka Anditya tidak dapat diselamatkan. Ia dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Pandega Pangandaran.
Rega “Tatto,” seorang warga Pagerageung, mengenang Bripka Anditya sebagai sosok yang rendah hati dan berdedikasi. “Dia tidak pernah sombong, meski seorang abdi negara. Kami sangat kehilangan,” ungkap Rega dengan mata berkaca-kaca.