PLTS IKN ini menciptakan peluang kerja lokal sekaligus mendukung visi Indonesia menuju swasembada energi

oleh -659 Dilihat
oleh
banner 468x60

NUSANTARA – Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Ibu Kota Nusantara (IKN) berkapasitas 50 Mega Watt (MW) baru saja diresmikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

PLTS IKN hasil kerjasama antara PT PLN (Persero) dengan Sembawang Corporation (Sembcorp) ini menjadi satu dari 26 pembangkit listrik yang diresmikan.

banner 336x280

Kehadiran PLTS IKN diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi nasional, meningkatkan pemerataan pasokan listrik, serta mendukung pengembangan sektor industri dan perekonomian daerah, utamanya di Kalimantan.

Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah mengatakan, PLTS IKN mampu menghasilkan energi hijau sebesar 92,8 juta Kwh per tahun dan mengurangi emisi sebesar 44.000 ton CO2 per tahun.

Menurut Ruly, PLTS IKN menjadi salah satu proyek energi dari PLN Nusantara Power yang berperan dalam mengurangi emisi karbon, dan juga menghemat biaya energi.

Selain itu, dalam proses pembangunannya, PLTS IKN ini menciptakan peluang kerja lokal sekaligus mendukung visi Indonesia menuju swasembada energi.

“Dalam pembangunannya, PLTS IKN juga menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 502 dengan jumlah panel terpasang 114.420 buah,” ungkap Ruly.

Dukung target ekonomi 8 persen

Sebelumnya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pengembangan sektor ketenagalistrikan sebagai bagian dari swasembada energi berkelanjutan dalam rangka mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Sebagai negara yang memiliki banyak sumber daya energi yang utuh dan substansial, Indonesia tidak boleh tergantung kepada negara lain.

“Untuk itu, kita harus bisa melakukan swasembada energi. Tidak banyak negara di dunia yang memiliki sumber daya seperti Indonesia,” ujar Prabowo.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menambahkan, PLN berkomitmen penuh untuk menyukseskan visi pemerintah dalam mewujudkan kemandirian energi dan pertumbuhan ekonomi.

Dukungan ini diwujudkan dengan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang berfokus pada energi baru dan terbarukan (EBT).

Menurut Darmawan, transisi energi tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi, tetapi juga menyeimbangkan antara pertumbuhan dan kelestarian lingkungan.

“Kita akan mencapai energi bersih yang terjangkau sekaligus menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen melalui swasembada energi,” kata Darmawan.

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.