Sidak di Dua SPBU, Gubernur Kaltim Tidak Temukan BBM Bermasalah

oleh -711 Dilihat
oleh
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud saat melakukan sidak ke SPBU Pertamina Karang Asam Ilir, Samarinda, Sabtu (5/4).
banner 468x60

SAMARINDA – Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di Kelurahan Karang Asam Ilir, Samarinda, Sabtu (5/4). Sidak ini dilakukan sebagai respons atas maraknya keluhan masyarakat terkait dugaan kualitas bahan bakar yang menyebabkan kerusakan pada kendaraan bermotor.

Rudy menyampaikan ada dua titik SPBU yang dilakukan pengecekan. Pertama SPBU di Karang Asam dan kemudian SPBU di kawasan PM Noor.

banner 336x280

“Di (SPBU) Karang Asam ada dua tangki kita periksa yang dikeluhkan masyarakat yakni tangki Pertamax dan tangki Pertalite,” ujar Rudy.

Dalam prosesnya pengecekan, ia menjelaskan pengambilan sampel Pertamax dilakukan dengan tes pada tangki timbun.

“Tangki timbun kita melaksanakan cek apakah ada terkontaminasi dengan benda-benda yang lainnya ataupun air,” ucapnya.

Saat dilakukan pengecekan, ternyata tangki tersebut clear and clean atau bebas dari benda-benda lainnya. “Selain itu pengecekan lainnya kita  mengambil sampel,” katanya.

Dalam pengecekan, Rudy menyebutkan semua proses mulai dari tangki sampai isi BBM di dalam SPBU masih sesuai standarnya.

“Kalau saat ini yang dikeluhkan masyarakat kita berkaitan dengan banyaknya kendaraan yang rusak, saya belum mendapatkan secara keseluruhan berapa jumlah kendaraan yang mogok,” terangnya.

Dalam sidak tersebut, Gubernur langsung mengecek kondisi dua tangki penyimpanan bahan bakar di SPBU, yakni tangki Pertamax dan Pertalite. Ia juga mengambil sampel dari masing-masing tangki untuk dilakukan uji kualitas.

“Alhamdulillah, setelah dicek tidak ada indikasi kontaminasi, baik air maupun benda asing lainnya. Nilai plus point-nya juga masih dalam batas normal, yakni antara 0,7 sampai 0,75,” jelas Rudy.

Namun demikian, Rudy mengingatkan masyarakat agar tidak serta-merta menyalahkan kualitas bahan bakar atas kerusakan kendaraan. Menurutnya, banyak faktor lain yang turut berpengaruh, mulai dari perawatan berkala yang kurang, kondisi komponen kendaraan, hingga dampak banjir yang sempat terjadi di bulan Syawal lalu.

“Waktu itu air sungai sempat naik dan merendam kendaraan. Ini juga bisa menjadi penyebab mesin mati, bukan semata karena bahan bakar,” tambahnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.