JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan, pemangkasan BUMN Karya dari tujuh menjadi tiga difokuskan untuk membangun proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Namun, menurut Erick, pasar BUMN sangatlah terbuka, sama halnya dengan industri perbankan. Contohnya, persaingan antara bank swasta maupun Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Erick menegaskan hal ini usai bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (15/11/2024).
“Oh, itu terbuka (baik BUMN Karya maupun kontraktor swasta). Karena kan sesuai dengan arahan Bapak Presiden, kita, ini kan market-nya (pasarnya terbuka kan, sama seperti di industri perbankan, itu ada bank swasta, ada bank BUMN kita melakukan hal yang bagaimana ada kompetisi di market tenang baik. Dan terbukti bank-bank Himbara sukses,” tegas Erick.
Erick mengingatkan, Bank Himbara bisa sukses karena menjadi backbone (tulang punggung) untuk pembukaan lapangan pekerjaan yang hampir mencapai 89 persen.
“Jadi, kembali tadi, ketika ada penugasan, kita berkompetisi secara bebas, kita lakukan,” tambah Erick. Sebelumnya, Erick memastikan pemangkasan BUMN Karya menjadi tiga induk.
Kendati demikian, restrukturisasi ini dipastikan tak akan mengganggu penugasan dan percepatan yang diberikan.
“Tadi kita sudah bicara menjelaskan, ketujuh BUMN ini nanti akan dipayungi oleh tiga induk, jadi ini hanya bagian kita restrukturisasi, tidak akan mengganggu penugasan dan percepatan. Justru, ini yang kita pastikan bahwa justru ini perlu percepatan,” tutupnya.