NUSANTARA – Proyek Jalan Tol IKN Seksi 1A yang menghubungkan Kota Balikpapan-Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai dibangun pada Juli 2025. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur Hendro Satrio Kamaluddin mengungkapkan, sebagian infrastruktur konektivitas ini dirancang dengan struktur melayang atau elevated.
Jalan Tol IKN Seksi 1A akan tersambung langsung dengan Seksi 1B. Trasenya dari Polsek Balikpapan Selatan, melintasi Jalan Syarifuddin Yoes hingga menuju Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan. Sementara Seksi 1B dimulai dari Km 8 Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) hingga sekitar Polsek Balikpapan Selatan.
Jalur ini sebagian besar dirancang melayang dalam konstruksi berupa flyover sepanjang 5 kilometer, yang memungkinkan kendaraan melaju di atas jalan kota yang ada.
“Dalam pengembangannya, Tol IKN Segmen 1A dan 1B menjadi prioritas, di mana sebagian strukturnya dirancang melayang (elevated),” ujar Hendro.
Dengan estimasi anggaran proyek mencapai Rp 1,9 triliun yang sepenuhnya berasal dari APBN, Tol IKN Seksi 1A akan dimulai konstruksinya setelah proses tender yang dijadwalkan pada Februari 2025.
Biasanya proses tender memakan waktu 2,5 bulan hingga 3 bulan. Jika lancar, kontrak proyek dapat diteken pada Mei atau Juni 2025.
Jalan Tol Seksi 1A ditargetkan tuntas pada 2027, menggunakan skema kontrak tahun jamak atau multi years contract (MYC), serupa dengan Seksi 1B yang dibangun sejak 2024 hingga rampung nanti pada 2026.
Teknik Fondasi Bored Pile
Guna memastikan kekokohan struktur, proyek ini menggunakan teknik fondasi bored pile dengan diameter 80 cm hingga 1,2 meter, dengan kedalaman 20-25 meter.
Fondasi bored pile banyak digunakan dalam konstruksi bangunan, terutama pada tanah yang lunak atau memiliki daya dukung rendah, seperti Kota Balikpapan.
Metode ini melibatkan pembuatan lubang bor vertikal di dalam tanah, kemudian diisi dengan beton bertulang.
“Teknik ini memberikan stabilitas tinggi untuk menahan struktur flyover di atasnya,” cetus Hendro.
Jalan Tol IKN Seksi 1A dan 1B Bandara SAMS-Tol Balsam dirancang memiliki dua jalur dengan masing-masing tiga lajur per arah.
Lebar setiap lajur adalah 3,75 meter, sehingga total lebar jalur atau right of way (ROW) mencapai 12 meter per arah.
Seperti halnya proyek infrastruktur di wilayah perkotaan lainnya, pembebasan lahan menjadi tantangan terbesar.
Namun, BBPJN Kaltim dan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan sepakat, upaya pendekatan kepada masyarakat terus dilakukan agar proses pembebasan lahan yang dibutuhkan untuk membangun tol ini dapat berjalan lancar dan sesuai target.
Adapun lahan milik warga yang terkena dampak pembangunan jalan tol ini masing-masing sebanyak 181 bidang untuk Tol IKN Seksi 1A dan 1.307 bidang untuk Seksi 1B.
Tol IKN Seksi 1A dan 1B diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antardaerah, mempermudah akses dari dan ke Bandara SAMS Sepinggan, serta mendukung pengembangan kawasan IKN.
Selain itu, proyek ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan perekonomian daerah sekitarnya.
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan penyelesaian proyek ini sesuai jadwal, dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan kualitas infrastruktur.