SAMARINDA – Pemprov Kaltim punya target ambisius yang harus dicapai enam bulan ke depan, mewujudkan swasembada beras di Benua Etam.
Target itu diyakini Wakil Gubernur, Seno Aji bisa dicapai karena masih banyak lahan yang bisa disulih rupa menjadi persawahan di Kaltim.
“Kalau gerak cepat pasti bisa,” ucapnya selepas Rapat Koordinasi (Rakor) Rencana Aksi Swasembada Beras di Kantor Gubernur Kaltim.
Memang bukan seperti arahan awal, paling lambat dua tahun terwujud swasembada beras. Target itu menjadi salah satu arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ketika bertandang ke Kaltim beberapa waktu lalu.
Optimalisasi jadi kunci untuk mencapai swasembada. Sekarang Kaltim hanya punya 20 ribu hektare lahan pertanian aktif. Luasannya harus ditambah, target 50 ribu hektare lahan aktif nantinya.
Untuk itu, mengaktifkan kembali sejumlah lahan pertanian yang sempat mati suri di empat kabupaten/kota jadi langkah yang diambil.
Dari Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, hingga Berau.
Seno meminta penetapan lahan baru untuk pertanian bisa teridentifikasi secepatnya. Rakor serupa pun diharapkannya bisa digelar rutin per pekan. “Dengan begitu, proses mewujudkan swasembada beras di Kaltim bisa terkontrol,” sebutnya.
Langkah lain yang bisa diambil, membuka lahan baru dalam jangka panjang atau ekstensifikasi. Tapi, upaya ini baru bisa dijalankan setelah mendapat restu dari Jakarta, dari Kementerian Kehutanan. Pembukaan lahan baru bisa saja menyentuh kawasan hutan yang diatur pusat.
Tak luput, tutup Seno, perlu kolaborasi berbagai pihak. Baik Dinas PUPR, Balai Wilayah Sungai, Dinas Pangan dan Kehutanan di kabupaten/kota, serta TNI.