Penanganan Banjir Diperkuat, Polri Kerahkan 1.500 Personel Tambahan

oleh -34 Dilihat
oleh
banner 468x60

JAKARTA – Kepolisian Negara Republik Indonesia kembali menambah kekuatan personel guna mendukung penanganan bencana banjir di sejumlah wilayah. Sebanyak 1.500 personel disiapkan untuk memperkuat operasi kemanusiaan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan, penambahan pasukan tersebut merupakan hasil evaluasi kebutuhan di lapangan, baik dari sisi sumber daya manusia maupun kelengkapan sarana dan prasarana pendukung. Hal itu disampaikannya saat apel di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/12/25).

banner 336x280

“Polri mempersiapkan kembali, memberangkatkan pasukan, termasuk peralatan-peralatan pendukung lainnya yang setelah kita lakukan evaluasi selama satu bulan ini, maka diperlukan itu,” imbuhnya.

Dari total 1.500 personel tambahan, sebanyak 600 personel berasal dari dua batalyon Brimob Polri yang akan ditempatkan di wilayah Aceh Tamiang dan Aceh Utara. Sementara itu, 900 personel lainnya merupakan Brimob Nusantara yang dikerahkan dari Polda Aceh, Polda Sumatera Selatan, Polda Banten, Polda DI Yogyakarta, Polda NTB, Polda Kalimantan Timur, serta Polda Sulawesi Selatan.

Selain penambahan tersebut, Dedi mengungkapkan bahwa hingga kini Polri telah mengerahkan total 8.613 personel untuk mendukung penanganan bencana. Dari jumlah itu, 7.614 personel berasal dari Polda Aceh, Polda Sumatera Utara, dan Polda Sumatera Barat, sedangkan 999 personel lainnya merupakan Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari Mabes Polri.

Tak hanya personel pengamanan, Polri juga melibatkan unsur pendukung lainnya, seperti tenaga kesehatan, tim trauma healing, serta Disaster Victim Identification (DVI).

“Untuk mendukung pemulihan masyarakat, saat ini terdapat 43 tenaga kesehatan, 82 personel trauma healing, serta tim DVI yang terus bekerja, khususnya di Sumatera Utara, di mana masih terdapat beberapa jenazah yang dalam proses identifikasi DNA,” katanya.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak, Polri juga fokus pada penyediaan air bersih melalui pembangunan sumur bor.

“Sesuai arahan Bapak Kapolri, penambahan sumur bor menjadi perhatian utama. Target kita sekitar 300 titik. Saat ini sudah tersedia 238 titik, dengan 84 sumur bor beroperasi dan sisanya masih dalam proses pengerjaan,” tuturnya.

Selain itu, Polri telah mendirikan 91 posko tanggap bencana di tiga provinsi terdampak untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 37.867 warga telah menerima pelayanan medis dengan keluhan dominan berupa demam, batuk, diare, penyakit kulit, serta gangguan pencernaan.

“Hal-hal ini menjadi prioritas kami. Selain penanganan fisik, kami juga memperkuat pengendali lapangan agar koordinasi dengan pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan berjalan efektif,” ucapnya.

Komjen Pol. Dedi Prasetyo menegaskan, Polri akan terus melakukan evaluasi dan penguatan sesuai arahan Kapolri demi memastikan kehadiran negara di tengah masyarakat.

“Polri harus selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, terutama dalam situasi bencana. Ini adalah bagian dari tugas kemanusiaan dan pengabdian kami kepada bangsa dan negara,” katanya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.