SANGATTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat mulai menunjukkan progres di Kutai Timur (Kutim). Komandan Kodim 0909/Kutim, Letkol Infanteri Ginanjar Wahyutomo, menyampaikan bahwa dua dapur sudah siap lebih dulu beroperasi dan ditargetkan berjalan pada bulan Mei atau Juni 2025.
“Ini yang sekarang kemungkinan bisa cepat lebih dulu mungkin ada dua titik. Di website itu yang tercatat di APT Pranoto rencananya satu dan satu di Kabo Swarga Bara,” katanya (11/4).
Program ini tidak hanya menyasar siswa tetapi juga menjangkau kelompok rentan seperti ibu hamil dan lansia. Di Kutai Timur, direncanakan akan dibangun sebanyak 57 titik dapur yang tersebar di seluruh kecamatan. Setiap dapur ditargetkan mampu mendistribusikan 3.000 hingga 3.500 porsi makanan per hari ke sekolah-sekolah serta ke titik-titik terdekat yang mencakup lansia dan ibu hamil.
“Cara mengaturnya, jadi satu dapur ini akan ditarik radius 3 sampai 5 km yang terdekat, sekolah mana yang kira-kira yang terjangkau, sehingga kualitasnya itu tetap hangat segala macam bisa tercapai,” jelasnya.
Selain fokus pada pemenuhan gizi, program ini juga memberdayakan masyarakat lokal. Dapur akan bekerja sama dengan petani dan pelaku UMKM setempat untuk penyediaan bahan pangan.
“Wirausaha bisa jual di situ, termasuk telur dan lain sebagainya. Harapannya dari pusat itu memperdayakan masyarakat sekitar untuk bisa termasuk dalam situ juga,” ujarnya.
Setiap dapur akan dikelola oleh Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), dan tenaga kerja lokal paruh waktu, mulai dari juru masak, pengantar makanan, hingga petugas kebersihan.
Kodim Kutim juga akan terus melakukan pengawasan untuk memastikan kualitas makanan sesuai standar. Jika masyarakat menemukan masalah di lapangan, mereka dipersilakan menyampaikan keluhan.
“Mungkin masyarakat ada yang komplain bisa ke ketua dapur di situ, atau bisa melalui kami juga, nanti kami menyampaikan ke korwilnya yang di Samarinda maupun di Pusat,” tambahnya.
