Persiapan Proyek Rusun ASN Skema KPBU di IKN Nusantara Groundbreaking 2025

oleh -917 Dilihat
oleh
Pembangunan Rusun ASN 2 di IKN.
banner 468x60

NUSANTARA – Pembangunan rumah susun (rusun) ASN dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai menampakkan titik terang.

Direktur Sekuritas dan Pembiayaan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF Heliantopo mengungkapkan, saat ini ada tiga perusahaan yang telah mengikuti proses persiapan proyek rusun KPBU.

banner 336x280

Ketiganya adalah PT Intiland Development Tbk, PT Nindya Karya (Persero), dan PT Triniti Perintis Properti Tbk. “Kita berproses dan kelihatannya proses tersulit yang pertama, sangat kompleks.

Harus survei dulu, nyari bentuk dulu, dan lain-lain. Baru setelah itu disusul Batch II dan Batch III, ini akan lebih mudah. Namun yang pasti groundbreaking Batch I ini tahun 2025,” terang Heliantopo kepada Kompas.com, Minggu (29/9/2024).

Sementara Batch II yang saat ini masih dalam proses persiapan, diikuti oleh PT Ciputra Development Tbk, IJM dan Maxim dari Malaysia.

SMF sendiri ditugaskan sebagai project development facility (PDF), yang bertugas menyiapkan proyek rusun ASN untuk IKN.

Sebelumnya, SMF menyatakan komitmennya untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan proyek rusun ASN di IKN pada Kamis (4/4/2024).

Dalam program ini, SMF bekerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI sejak penyiapan proyek, hingga pelaksanaannya.

Saat ini ada 6 calon investor yang potensial untuk melaksanakan proyek sektor perumahan di IKN dengan skema KPBU. Berdasarkan catatan Kompas.com, terdapat total 166 tower rusun ASN yang akan dibangun dan 159 rumah tapak ASN dengan skema KPBU di IKN.

Badan usaha yang terlibat berasal dari dalam dan luar negeri. Badan usaha dari dalam negeri, antara lain PT Summarecon Agung Tbk dengan 6 tower, PT Perintis Triniti Properti Tbk 8 tower, PT Nindya Karya 8 tower, PT Intiland Development Tbk 109 tower, PT Ciputra Development Tbk 10 tower dan 20 rumah tapak, serta Rockfields yang masih dikonfirmasi.

Kemudian badan usaha luar negeri, meliputi Citic Construction dari China yang tergabung dalam Konsorsium Nusantara bersama dengan PT Risjadson Brunsfield Nusantara dengan 60 tower rusun untuk pegawai Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Hankam), Maxim dari Malaysia 10 tower, dan IJM dari Malaysia 20 tower.

Adapun total nilai investasi dari proyek jumbo tersebut masih fluktuatif, namun diperkirakan belanja modalnya akan mencapai lebih kurang Rp 50 triliun.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.