Samarinda-Brunei Dibidik Jadi Rute Penerbangan Baru untuk Perkuat Pariwisata Kaltim

oleh -122 Dilihat
oleh
banner 468x60

Samarinda – Dinas Pariwisata (Dispar) Kalimantan Timur (Kaltim) berupaya menjadikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai jangkar pertumbuhan ekonomi yang tangguh untuk menyongsong era pasca-minyak dan gas (migas).

“Dalam proyeksi pembangunan jangka menengah kita ke depan pariwisata diharapkan bisa menjadi sektor ekonomi untuk mendukung pascamigas,” kata Kepala Dispar Kaltim Ririn Sari Dewi, di Samarinda, Jumat (26/9) malam.

banner 336x280

Ririn optimistis mengingat capaian Kaltim yang berhasil menempati peringkat keempat dalam indeks pembangunan pariwisata nasional tahun 2024 dengan nilai 4,54.

Pencapaian ini, salah satunya didorong oleh efek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang meningkatkan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), sehingga turut mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Dispar Kaltim melihatnya sebagai peluang besar untuk menciptakan destinasi yang tidak hanya menarik wisatawan lokal, tetapi juga pengunjung internasional, terutama dari negara tetangga.

Pasar wisatawan mancanegara yang sangat potensial untuk digarap berasal dari Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura, terlebih dengan adanya penjajakan pembukaan rute penerbangan langsung Samarinda-Brunei.

Rencana tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar penerbangan internasional tidak perlu lagi transit di Jakarta, melainkan bisa langsung mendarat di daerah, seperti dari Kuala Lumpur atau Bandar Seri Begawan menuju Balikpapan.

Meski demikian, Ririn mengakui bahwa kontribusi sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim saat ini masih di bawah 10 persen dan belum seoptimal destinasi mapan seperti Bali atau Yogyakarta.

Oleh karena itu, strategi pengembangan pariwisata ke depan akan berfokus pada diversifikasi ekonomi melalui penguatan destinasi dan peningkatan penyelenggaraan berbagai ajang atau event berskala nasional maupun internasional.

“Kunci utama untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui kolaborasi pentahelik yang solid antar berbagai pemangku kepentingan,” kata Ririn.

Kolaborasi itu melibatkan sinergi antara pemerintah, pemangku kepentingan seperti BUMN dan perbankan, pihak swasta, organisasi pariwisata, hingga komunitas dan media massa.

Sebagai contoh konkret, perbaikan infrastruktur jalan menuju destinasi wisata di Mahakam Ulu dan Kutai Barat yang menjadi prioritas Dinas Pekerjaan Umum menjadi angin segar bagi para pelaku pariwisata di dua kabupaten tersebut.

“Aksesibilitas yang lancar diyakini akan meningkatkan kenyamanan dan kelancaran kunjungan wisatawan, sehingga mereka tidak akan ragu untuk datang kembali dan merekomendasikan destinasi yang ada,” ujarnya pula.

Ririn menambahkan bahwa sinergi bersama antara pemerintah dan pihak swasta menjadi sebuah keharusan untuk menggarap ratusan potensi destinasi yang ada agar pariwisata Kaltim dapat tumbuh lebih baik dan maju.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.